Menuliskan vokal A dan O serta pengucapannya dalam bahasa Jawa

Menuliskan huruf vokal "A" dan huruf vokal "O" sesuai dengan lafal pengucapan memang gampang gampang susah juga ya dalam bahasa Jawa,hal ini terbukti dalam beberapa status facebook teman teman yang menulis dalam bahasa jawa justru membuat saya bingung dan berfikir sejenak untuk memahaminya.

Memang dalam pengucapan dan penulisan huruf vokal "A" dan huruf vokal "O" perlu ketelitian ketika kita mengucapkan dan kemudian menuliskan, atau kalau sedang membaca kemudian kita ucapkan.

Sebaiknya kita coba dulu dengan contoh.

Lunga = pergi
Jika kita tidak mengenalinya kita akan membaca lunga dimana pada huruf vokal "A" akan dibaca seperti pada huruf vokal "A" pada kata "Apa" padahal pada "Lunga" seharusnya diucapkan "lungo" seperti pada nama "Sukarno". (Catatan : mungkin "lunga" tetap dibaca lunga untuk daerah Tegal Cirebon dan sekitarnya)

Bojo = Isteri/Suami membacanya tidak seperti membaca atau mengucapakan vokal "O" pada "Sukarno" tetapi tetap dibaca "bojo" dimana vokal "O" dibaca seperti pada kata "toko".

Lalu bagaimana sebenarnya?

Sebenarnya kalau kita sudah faham bahasa Jawa itu tidaklah sulit,karena hanya membutuhkan pemahaman pengucapan dengan menambahkan akhiran "ne" pada kata yang hendak kita baca atau tulis.
Maksudnya begini : jika ketika kita hendak membaca atau menulis kata yang huruf vokalnya "A" atau "O' ucapkan dulu dengan diberi akhiran "ne".
Contohnya begini:

"Lunga" =pergi, jika kita hanya menulis dengan seperti ucapan maka akan ditulis "lungo" karena waktu diucapakan seperti pada vokal "O" pada kata "Sukarno". Seharusnya memang ditulis "Lunga", hal ini akan jelas jika kita ucapkan dengan menmbahkan akhiran "ne" pada kata "lunga".

"Lunga + ne=lungane" tetap diucapkan "lungane" dan tidak ditulis lungone.

"Bojo + ne = bojone" tentu saja tidak ditulis bojane atau bajane,karena ketika kita beri akhiran "ne" saat mengucapkan akan tetap terucap "bojone".

Jadi intinya jika suatu kata yang ada vokal "A" yang bisa saja seperti pada kata "apa" dan "sukarno" ataupun "O" yang seperti pada kata "toko" menulisnya seperti apa yang kita ucapakan ketika kita beri akhiran "Ne".

Contoh tambahan:
"Beda" = beda (baca seperti vokal "O" pada "sukarno") meskipun diucap "bedo" tetapi menulisnya "beda" karena coba ucapkan dengan menambahkan akhiran "ne", apakah anda akan mengucap "bedane" atau "bedone"?
Anda akan mengucap: "Bedane tebu karo gula apa?" Atau anda mengucap:"Bedone tebu karo gula apa?"

Demikian tentang penulisan dan pengucapan vokal "A" dan "O" pada kalimat bahasa jawa sehari hari,semoga bermanfaat.

3 Responses to "Menuliskan vokal A dan O serta pengucapannya dalam bahasa Jawa"

  1. Nek niku kadose seje panggenan seje seng di damel nopo "A" nopo "O" pak de hhehee....

    Man

    BalasHapus
  2. @Kakeru
    Nah mulane ben ojo kliru nek nulis "dua" neng basa jawa ben ojo kliru nulis "sakit" contine "Ank dua sakit semua" : Bocah loro lara kabeh

    BalasHapus
  3. Ngangge jowo alus mawon kersane dong hehee...

    "bocah loro, loro kabeh" nek niku kan mbingungi nggeh senes kalean "lare kale saket sedanten...." hhehee tp umpami tiang sing di sanjangi mboten ngertos kromo inggel nggeh malah dobel mumet hhehee...

    BalasHapus

Sponsor