Penggabungan dua kata jadi satu ini tidak hanya diterapkan dalam bahasa tulis maupun bahasa sastra yang indah tetapi juga bisa terjadi dalam komunikasi sehari hari.
Contoh tembung garba :
Saking = Saka + Ing adalah gabungan kata "saka" dan "ing", saka= dari dan ing = di Jadi "Saking" bahasa Indonesianya "Dari Di' yang maksudnya : Dari dan Di menunjukkan tempat jadi tepatnya ialah dari tempat.
Misal Saking pundi = dari mana, saking griya = dari rumah, saking peken = dari pasar.
Nah dalam percakapan sehari haripun juga akan banyak kita temui (Utamanya di daerah Madiun dan sekitarnya) tembung garba ini.
Entah ini karena pengucapan yang terlalu cepat dari dua kata dalam satu ucapan kata atau memang tembung garba yang sebenarnya
Misalnya : "Ngonoe atau Ngonowe" ini gabungan dari dua kata "Ngono + Wae". Ngono = Begitu, Wae = Saja.Ngono Wae = Begitu saja yang dpersingakat ngonoe atau Ngnowe.
Contoh kalimat : "Ngonoe kowe ki nesu." (Begitu saja kamu ini marah).
Bahkan kata kata lainpun bisa digabung dengan "wae",tentu saja kata kata yang sesuai dan tidak semua kata tentunya.
Mlakue = mlaku wae (berjalan saja)
Mangane = mangan wae (makan saja)
Turue = turu wae (Tidur saja). Dan sebagainya.
Perlu di ketahui juga bahwa "Wae" itu dalam bahasa pergaulan masih disingkat juga dengan diucap tanpa "w" jadi cuma diucap "ae".
Catatan : ini biasa digunakan di daerah Madiun,Magetan dan sekitarnya.
Memang posting saya pendek pendek saja ya, untuk mempersingkat juga rupanya.
seperti itulah terjadi karena Kata kata bahasa jawa ini digabungkan,
Semoga bermanfaat,kami tetap menerima kritik dan saran demi perbaikan yang lebih baik.
Wah njlimet nggeh nek dijabaraken...
BalasHapusLanjut terus pak de...
@Kakeru
BalasHapusJustru yg njlimet2 supaya mudah dipahami.. yg tiap hari dipakai biar cepet bisa basa Jawa