Dengan adanya etika dalam pergaulan itulah maka dalam bahasa jawa mengenal tingkatan bahasa,dimana tingkatan itu digunakan sebagai penghormatan kepada orang lain yang diajak komunikasi.
Penghormatan tersebut meliputi kepada orang tua,kepada orang yang mungkin baru dikenal serta kepada orang orang yang dirasa seharusnya mendapat penghormatan.
Penghormatan tersebut sebenarnya jauh mempunyai arti bahwanya menuju kerendahan hati dan menghargai sesama.
Iklan di bawah untuk tampilan mobile
Baiklah tingkatan bahasa tersebut dibagi dalam tiga tingkatan yang dalam penerapan sehari hari akan digunakan.
1.Basa ngoko (Bahasa ngoko) vokal "O" dibaca atau diucapakan seperti pada vokal pada kata "toko".
2.Basa krama (bahasa krama atau bahasa tengahan/sedang). "Krama" dibaca atau diucapkan "kromo" vokal "0" seperti pada nama "Sukarno".
3.Basa Krama Inggil (Bahasa krama inggil atau bahasa yang kehalusannya tinggi).
Basa ngoko biasa digunakan komunikasi antar teman yang sudah akrab,kepada orang orang sebaya,kepada yang usianya lebih muda dimana digunakan komunikasi dengan orang orang yang sudah saling mengerti bahwa tidak perlu penghormatan berlebihan.
Basa krama digunakan sedikit halus daripada basa ngoko.
Basa krama inggil digunakan untuk menghargai orang yang diajak komunikasi,misalnya dengan orang yang lebih tua,dengan guru dengan tamu dan orang orang yang dalam tata krama(etika) perlu mendapat penghormatan.
Contoh : Aku=kula=ingsun= aku
Kowe =sampean=panjenengan kamu.Deweke=piyambake=panjenenganipun= Dia
Contoh di atas diurut dari basa ngoko = basa krama =basa krama inggil.
pada sebutan diri sendiri aku=kula=ingsun,ingsunnya saya coret karena memang bukan untuk dipakai diri sendiri. Nanti akan dijelaskan dalam post yang lain bagaimana menggunakan bahasa untuk diri sendiri dan untuk orang lain dalam tata krama.
Seperti itulah tiga tingkat bahasa jawa yang digunakan dalam pergaulan sehari hari,mohon.koreksi dan pembenahan jika ada kekurangan.
0 Response to "Tingkatan Dalam Bahasa Jawa"
Posting Komentar